Pada 3 Juni 2021, Pusat Studi Australia Universitas Nasional dan dikenal sebagai Center forAustralian Studies Universitas Nasional telah diresmikan. Pemberian SK Rektor diberikan oleh Rektor Universitas Nasional (UNAS) Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A kepada Ketua Pusat Studi Australia Universitas Nasional, Harry Darmawan, M.Si. Peresmian Pusat Studi Australia juga dihadiri oleh Prof. Dr. Ernawati Sinaga, M.S.,Apt, Dr. Irma Indrayani, M.Si, Gulia Ichikaya, S.IP., MA, Rizky Marman Saputra M.Si, dan Hamsah M.Pd. CFAS UNAS ini sendiri didukung oleh Prof. David Reeve dari University of New South Wales, Prof. Richard Chauvel dari Melbourne University, Prof. Paul Ashton dari University of Technology Sydney, dan Kresno Brahmantyo, Ph.D dari Universitas Indonesia.
Sebagai dua negara yang berbatasan langsung, hubungan Indonesia-Australia memiliki makna penting untuk menjaga stabilitas regional. Kedua negara telah memiliki banyak kerja sama di bidang potensial seperti ekonomi, pendidikan, politik, serta sosial dan budaya. Dalam bidang pendidikan, pada periode 1980 pusat-pusat kajian Australia mulai berkembang di Indonesia. Saat ini, lebih dari 80 universitas di Indonesia memiliki studi tentang Australia dan kali ini Universitas Nasional bergabung sebagai salah satu institusi pendidikan yang mengambil peran untuk mengembangkan studi kajian Australia-Indonesia dengan peresmian Center forAustralian Studies Universitas Nasional.
Harapan kedepannya, Center forAustralian Studies Universitas Nasional dapat menjadi acuan bagi universitas lain dalam pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta menjadi hub bagi akademisi, praktisi, dan institusi yang terkait dengan konteks Australia-Indonesia dengan memanfaatkan berbagai manfaat yang dimiliki Center forAustralian Studies Universitas Nasional baik segi internal relation maupun external relation.