
Jakarta – “HIMAHI Mengajar 2025” yang diselenggarakan oleh Departemen Community Service (CSD) Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Nasional telah berhasil menciptakan dampak postif bagi anak-anak binaan Yayasan Rumah Langit. Berlangsung pada Sabtu, 10 Mei 2025, kegiatan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa dan komunitas sosial untuk memberikan pembelajaran yang interaktif, kreatif, dan aplikatif kepada generasi muda. Program ini berfokus pada pengenalan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-3 yang disederhanakan menjadi pembahasan mengenai sampah dan lingkungan, anak-anak binaan rumah langit diajak untuk memahami definisi dan jenis-jenis sampah, seperti sampah organik, anorganik, dan sampah B3, serta anak-anak diajak berdiskusi mengenai dampak dari penumpukan sampah di masyarakat, seperti dampak banjir, pencemaran, dan penyebaran penyakit.
Keberhasilan utama dari program ini terletak pada metode pembelajara yang interaktif. Selain presentasi dan diskusi, anak-anak juga diajak melakukan praktik langsung pembuatan ecobricks-pot dari botol pelastik bekas yang diisi sampah anorganik dan dihias untuk ditanami. Pendekatan ini membuktikan bahwa Pendidikan tidak harus bersifat satu arah, justru dengan melibatkan kreativitas anak, pembelajaran menjadi lebih mudah, menyenangkan, dan juga bermakna. Partisipasi anak-anak rumah langit sangatlah tinggi. Mereka antusias menjawab pertanyaan, aktif dalam diskusi, serta menunjukan semangat mereka dalam praktek pembuatan ecobricks. Keaktifan ini membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis partisipasi lebih efektif dalam membangkitkan semangat anak-anak untuk belajar lebih giat. Para mahasiswa HIMAHI yang menjadi fasilitator pun mampu membangun hubungan yang akrab dan inspiratif dengan anak-anak, serta menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan semangat kolaboratif.

Kesuksesan program ini juga tidak lepas dari kerja tim yang solid dan perencanaan yang matang. Dari penyusunan materi, pengelolaan dana, hingga pembagian tugas acara berlangsung, semua berjalan secara terstruktur dan efisien. Kegiatan ini mampu berjalan lancer berkat koordinasi yang solid antar panitia, persiapan materi yang matang, serta keterlibatan aktif seluruh anggota selama pelaksanaan. Mulai dari sesi pembukaan, penyampaian materi, hingga proses praktik ecobricks, semua berlangsung sesuai dengan rencana tanpa kendala berarti dan menghasilkan antusiasme yang tinggi dari peserta. Hal ini membuktikan bahwa dengan semangat kebersamaan dan tanggung jawab, program dari pengabdian masyarakat ini dapat memberikan dampak nyata dan positif.
Penutup acara yang ditandai dengan pemberian plakat oleh Ketua Program Studi Hubungan Internasional Bapak Harry Darmawan, S.Hum., M.Si. dan Ketua Umum HIMAHI Raihan Zhafran Prayogi kepada Yayasan Rumah Langit, pembagian snack kepada anak-anak binaan rumah langit, dan melakukan sesi foto bersama sebagai symbol kolaborasi dan rasa terima kasih dari HIMAHI. Lebih dari sekedar pengajaran, kegiatan ini menjadi wadah pertumbuhan dua arah dimana mahasiswa belajar mengabdi dan berempati, sementara anak-anak mendapatkan inspirasi dan motivasi baru untuk terus belajar dan berkarya. Keberhasilan HIMAHI Mengajar 2025 juga memperlihatkan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun pendidikan alternatif di luar ruang kelas formal. Dalam konteks ini, mahasiswa bukan hanya agen perubahan di ranah akademik, tetapi juga menjadi fasilitator nilai-nilai sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Program HIMAHI Mengajar 2025 menunjukan bahwa pengabdian masyarakat dalam bentuk edukasi dapat memberikan hasil nyata ketika dilakukan dengan pendekatan yang tepat. Diharapkan, kegiatan ini terus berlanjut dan diperluas cakupannya sehingga mampu memberikan manfaat lebih luas lagi bagi anak-anak di komunitas sosial dan menjadi inspirasi bagi organisasi kemahasiswaan lainnya.
Aurora Dara Ziva
Mahasiswi Hubungan Internasional