Iron Jawed Angels (IJA) merupakan sebuah cerita yang berdasarkan pada sebuah kisah nyata dari para pegiat perempuan.
Jakarta (UNAS) – Berbicara tentang perempuan, tentu banyak hal yang bisa didiskusikan. Pasalnya dari berbagai sisi kehidupan wanita memiliki daya tarik, terutama perjuangan dalam menuntut hak – haknya sehingga berpengaruh tidak hanya bagi lingkungan sekitarnya, tapi juga bagi dunia. Untuk menginspirasikan hal tersebut kepada kaum wanita lainnya, Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Nasional menggelar bedah film “Iron Jawed Angels”.
Iron Jawed Angels (IJA) merupakan sebuah cerita yang berdasarkan pada sebuah kisah nyata dari para pegiat perempuan yaitu Alice Paul yang diperankan oleh Hillary Swank dan Lucy Burns yang diperankan oleh Frances O’Connor. Film IJA diproduksi oleh HBO Films pada tahun 2009. “Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat membuka wawasan kita tentang apa itu makna feminisme serta bagaimana pengaruhnya bagi dunia hubungan internasional saat ini,” papar Sekretaris Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Nasional, Irma Indrayani, S.IP., M.Si saat membuka acara yang dilaksanakan di Aula Utama Unas, Blok I Lantai 4, Rabu (26/6).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana kegiatan, Putri Asestyka menjelaskan bahwa pembedahan film tersebut bertujuan untuk mengkaji nilai – nilai perjuangan wanita Amerika ditahun 1960, dimana mereka berusaha keras untuk memperjuangkan hak – hak kewarganegaraannya. “Dari intisari film ini semoga dapat menginspirasi kita dan peranan serta perjuangan kita sebagai wanita,” imbuh Putri.
Tidak tanggung – tanggung, untuk mengkaji film tersebut, HIMAHI Unas mengundang Direktur Eksekutif yayasan Jurnal Perempuan, Mariana Amiruddin. Wanita yang menyelesaikan program master pada kajian perempuan, Universitas Indonesia ini akan membahas secara ringkas bagaimana awal mula feminisme Amerika bergerak untuk memperjuangkan hak – hak suaranya di dunia politik.