WEBINAR PUSAT KAJIAN SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL  ‘’ REFLEKSI AKHIR TAHUN : CAPAIAN INDEKS DEMOKRASI INDONESIA DAN EVALUASI PILKADA SERENTAK 2020 ‘’
WEBINAR PUSAT KAJIAN SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL ‘’ REFLEKSI AKHIR TAHUN : CAPAIAN INDEKS DEMOKRASI INDONESIA DAN EVALUASI PILKADA SERENTAK 2020 ‘’

WEBINAR PUSAT KAJIAN SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL ‘’ REFLEKSI AKHIR TAHUN : CAPAIAN INDEKS DEMOKRASI INDONESIA DAN EVALUASI PILKADA SERENTAK 2020 ‘’

Dalam rangka webinar yang di lakukan rutin oleh PUSAT KAJIAN SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS NASIONAL kembali mengadakan webinar yang bertajuk

“Refleksi Akhir Tahun : Capaian Indeks Demokrasi Indonesia dan Evaluasi Pilkada Serentak 2020’’
Dengan menghadirkan beberapa narasumber yang membahas tentang indeks demokrasi Indonesia webminar ini di ikuti lebih dari 150 peserta dengan di pandu oleh moderator sekaligus ketua PKSP Universitas Nasional Drs.Hilmi Rahman Ibrahim , M.Si. serta di sambut dan di buka oleh wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Univeristas Nasional Dr. Drs. Zainul Djumadin, M.Si.

Dalam kesempatannya beberapa nasumber membahas terkatit ketertarikan masyarakat Indonesia dalam pesta demokrasi . Banyaknya faktor pendukung menjadi penyebab naiknya angka indeks demokrasi Indonesia. .

Di kalangan masyarakat Indonesia sekarang, kebebasan berpendapat menjadi faktor utamanya. .

“Kebebasan berpendapat selalu jadi faktor yang lain nya . Kebebasan berpendapat cenderung buruk”

Tutur Prof. Abdul Malik . beliau juga berpendapat bahwa faktor budaya sangat penting tapi tidak cukup baik untuk mencipatkan demokrasi yang stabil .

Sementara itu Prof.Maswardi Rauf beliau sangat menekan kan kepada beberapa data  Indeks Demokrasis Indonesia atau IDI yang cenderung fluktuatif seiring pesta demokrasi di Indonesia . Terdapat dua variabel dan dua konsep yang sangat luas dalam demokrasi yang di gunakan oleh IDI yaitu kebebasan sipil , hak hak politik , lembaga demokrasi dan nilai skala indeks . Salah satu yang mendukung berjalannya demokrasi di Indonesia adalah partisipasi politik masyarakat.

“Kita masih jalan di tempat 20 tahun demokrasi belum ada kemajuan , namun IDI melihat mulai ada kemajuan serta perilaku menentukan demokrasi.”

 

Prof . Syarif Hidayat mengatakan tantangan penguatan lembaga demokrasi dalam  state institutional reform minus state capacity .

“Kita sudah berhasil secara serentak namun belum sukses secara substantif , saya tetap optimis dengan demokrasi indonesia.”

Webinar ini pun ditutup dengan sesi tanya jawab dari perta dan narasumber.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *