Jakarta (Universitas Nasional) – Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI) Universitas Nasional kembali menggelar salah satu agenda tahunannya yaitu kegiatan HI FEST 3.0 dengan tema Middle East Culture Diplomacy pada 22 – 23 April tahun 2019. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Blok 1 lantai 4 Universitas Nasional dan terdiri dari beberapa rangkaian acara yaitu Lomba Story Telling yang diadakan pada senin, 22/4 serta Talkshow yang diadakan pada selasa, 23/4.
Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan diplomasi kebudayaan sebagai soft diplomacy dalam hubungan internasional. Dengan mengusung tema Middle East Culture Diplomacy, kegiatan ini memperkenalkan budaya Negara-negara Timur Tengah kepada masyarakat, khususnya pelajar, dan mahasiswa. Dengan melibatkan peserta yang terdiri dari para mahasiswa serta para pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berlokasi di Jakarta Selatan, kegiatan talkshow ini dihadiri oleh beberapa narasumber yang memaparkan materi – materi yang menarik. Diantaranya narasumber pertama yaitu Mehrdad Rakhshandeh yang menjelaskan mengenai teknologi, ekonomi, pembangunan, budaya dan beasiswa yang ada di Iran.
Dilanjutkan dengan materi narasumber kedua yaitu Kepala Sub Direktorat Kerjasama Pengamanan Luar Negeri, Puji Basuki, S.Ip., M.A. Beliau menjelaskan mengenai pengalaman yang didapatnya selama bertugas di Mesir serta pengaruh kebudayaan terhadap eksistensi Mesir di dunia internasional. Kemudian, dilanjutkan dengan narasumber ketiga yaitu Astrid Nadya Rizqita selaku Secretary-general, Youth on Organization of Islamic coorperation Indonesia. Beliau menjelaskan mengenai eksistensi dan pengaruh OKI beserta Negara anggotanya di Timur tengah. Terakhir diisi oleh materi dari salah satu pakar geopolitik, Hendrajit, yang menjelaskan tentang peran Indonesia yang signifikan di kawasan Timur Tengah.
Kegiatan HI Fest 3.0 ini diharapkan dapat menjadi salah satu sarana bagi mahasiswa/I Hubungan Internasional di Universitas Nasional untuk semakin menambah wawasan dan pengetahuannya mengenai kebudayaan Timur Tengah yang menjadi salah satu bentuk soft diplomacy, serta semakin mengenal keadaan negara – negara kawasan Timur Tengah.